By Abu Zein. Powered by Blogger.

20040207

Puisi Kehidupan (Part. I)

UNTUK ANAKKU

Anakku yang terkurung dalam pesantren
Bergelut kumalnya sarung
Maaf, bulan ini ayah tidak bisa mengirim uang
Hanya secupak beras dan beberapa potong ikan asin
… Pesan ayah : " yakinkan hatimu
Bila hari ini dunia menyesali kehadiranmu
Maka esok dunia akan menyesali ketidakhadiranmu "
Salam dari ayah di kampung

……………………………………………………………………………....martapura040204

TO : MBAK RIEKE

Mbak Rieke…
Kalau sempat ketemu bunda Hawa
Jangan lupa tanyakan
Apa iya Beliau diciptakan dari rusuk Adam
Kalau benar…..
Mari kita bersama menggugat sang Pencipta
Tapi… siapa pengacara kita mbak.. ??

…………………………………………………………………………sabtu070204.0255

KLALATOE

Berawal dari sampah yang terbakar
Atau rumah yang terbakar
Atau apa saja yang terbakar
Atau yang sengaja dibakar

Ditiup angin berterbangan
Lantas jatuh ketanah… bila angin lelah
Meresap… terinjak-injak
Dilupakan….
Itulah klalatoe

……………………………………………………………………………….070204.0243

KITA

Lho… kenapa menangis.. ??
Aku tak pernah memaksamu kan..
Bukankah paha mulusmu yang menantangku
Bukit kembarmu yang memanggilku
Lalu… kenapa kau menangis
Menyesal… ?? ah, terlambat
Atau kau malu pada sprei itu
Yang bernoda darah oleh kita
Tenang.. !! biar nanti kurendam pakai Rinso
Aku yakin bercak itu akan minggat
Tapi kau harus janji
Jangan menantangku lagi
Karena aku pasti kalah…. Ok ??

…………………………………………………………………………………..070204



TAKUT

Masih takut.. ??
Tak perlu takut… karena negeri ini sudah penuh dengan orang-orang takut
Tak perlu takut… karena takutmu sudah terlambat dibanding umurmu
Lebih baik jadi penonton orang-orang yang takut
Dan jangan ikut-ikutan untuk takut
Lihat mereka yang takut kehilangan nama
Sementara nama mereka bukan barang antik yang perlu dicuri
Lihat mereka yang takut tidak dapat kursi
Padahal mereka masih bisa membuat "kursi" yang lebih baik
Yah, apa guna takut… karena takut justru menakutkan
Menakutkan mereka-mereka yang kerdil di kebesaran
Tak beda ikan dikolam yang kehausan
Atau seperti semut ditoples gula yang takut kelaparan
Makanya… jangan terjebak untuk takut
Bahkan untuk mengakui bahwa sebenarnya kau juga penakut

……………………………………………………………martapura6syawal1424/30112003

DOKTRIN

Kitakah ini… kitakah itu… kitakah semua
Kitakah yang selalu salah… atau justru disalahkan
Kitakah yang selalu lemah… atau hanya dianggap lemah

Benarkah ini… benarkah itu… benarkah semua
Kebenarankah… ataukah hanya dibenar-benarkan
Benar ataukah dianggap benar…
Ah, jangan-jangan semua hanya doktrin pencuci otak
Bukan bubuk pembersih tapi racun pembersih
Pembersih nurani… pembersih nilai
Semoga saja bukan pembersih iman

Salahkah ini… salahkah itu… salahkah semua
Entah… karena yang salah tak perlu disalahkan
Seperti kebenaran yang tak pernah dianggap benar
Ah, bukankah semuanya hanya doktrin

…………………………………………………………………………martapura30112003


AKU

Benarkah ini aku…
Yang berjalan ditrotoar totalitas dan globalisasi
Mengorek-ngorek sampah peradaban
Melintas disela-sela megahnya reformasi
Mengais limbah demokrasi
Di comberan-comberan moral
Perilaku…
Budaya…
Ah, tak perlu berdasi… meski tetap butuh nasi
Karena ku percaya suci
………………………..tak mesti mimpi……….
Meski berjejal… berdesakan
Diantara keringat dan bau masam keserakahan
Setidaknya…..
Dunia masih enggan kiamat

…………………………………………………………………………..martapura240903


TERJEBAK

Entah berawal dari mana… dan dimulai oleh siapa
Kenyataannya kami terjebal dikegilaan
Terkurung dalam dimensi tanpa aroma
Sorot mata kami tak tertebak
Bahagiakah..?? terlukakah…??
Namun sepertinya kami tak ingin entas
Tapi… kamipun muak dengan semua ini
Dan… nyatanya gelap ini terasa nikmat
Meski keringat yang menetes meringis

Satu persatu dari kami mencoba bangkit
Ada yang berusaha mendobrak pekat
Sebagian sibuk mengobati sayap
Sementara yang lain… asyik dengan nafasnya
……… seandainya saja kami diruang berwaktu
pasti jelas terasa…. waktu berjalan
Tapi disini…. waktu adalah mimpi
Antara kemaren dan lusa hanyalah angan
Bahkan… rasa yang ada di diri kami pun menguap
Manis… pahit… tak beda air dan salju

Yah.. kami berada dalam negeri yang kami cipta
Yang tak pernah terpahami
Bahkan… oleh kami sendiri

……………………………………………………………………………martapura230903



KLALATOE

berawal dari sampah yang terbakar
atau rumah yang terbakar
atau apa saja yang terbakar
atau yang sengaja dibakar

ditiup angin beterbangan
lantas jatuh ketanah.... setelah angin lelah
meresap...... terinjak-injak
di lupakan
itulah.. klalatoe

.....................................................................martapura jam 02.43

Read more...

TO : MBAK RIEKE

untuk mbak Rieke
kalau sempat ketemu bunda Hawa
jangan lupa tanyakan
apa iya beliau dicipta dari rusuknya Adam
kalau benar ; mari kita bersama menggugat sang PENCIPTA
tapi... siapa pengacara kita mbak ???

Read more...

BILA BALUM SAMPAI JANGAN MEMBACA NANG INI BUHAN ASBAH AI….

SEDIKIT TENTANG AKU

Jangan hanya dipekarangan..tapi mampirlah
Bila ingin mengenalku….
Resapi jejak kaki ayam di teras rumahku yang tak sempat kubersihkan
Juga rongsokan pot bunga yang pernah membuatku bermimpi
Buramnya kaca jendela adalah kenyatan yang bisa kau tampak
Masuklah dengan tabah keruang tamu…duduklah di sofa masa laluku
Dan nikmati beberapa figura menantang….dengarkan ceritanya…
Baik atau buruk tak masalah, karena itu sebatas penilaian
Mungkin akan kuhidangkan sirup beraroma surgawi..
Tentunya bila kau suka……
Di kulkasku cukup tersedia berbagai snack duniawi…
Cake yang akan membuatmu melupakan esok dan kemaren
Atau….mungkinkah kau lebih merindukan vodka sisa temanku…
Percayalah..aku tak akan mengusirmu…bahkan….
Ku persilahkan kau menengok kamar tidurku….rahasia diriku….
Potret diri tanpa busana….cermin hidup nyaris tanpa debu
Dan itu baru beberapa persen dari aku dan rumahku…
Karena tak mungkin bagiku mengizinkan kau menjilati bekas air mata di sajadahku…
Atau mengobrak abrik susunan buku di perpustakaanku
Tapi kau takkan pernah bisa mengenalku sepenuhnya
Selama kau tak percaya bahwa debu itu suci untuk tayammum

……………………………………………………martapura, selasa23122003………….……………..

DI PUNCAK KESOMBONGAN

seperti kemarin…hari ini masih 24 jam
padahal aku merindukan jam ke25..
agar aku bisa bersembunyi dari kenyataan…dari keinginan…
dan seperti biasa..aku tertatih menebar kemunafikan…
di seantero tanah moyangku juga moyangmu…di24 jam
karena aku adalah pewaris tunggal seperasaanku..
karena aku pemegang potlot sejarah….mimpiku..
yah, hanya jam ke25 sajalah yang mampu membungkamku
jam ke25 alias MAUT…………


aroelzein@yahoo.com
…………………………………………………………..martapura, minggu28122003………………






MUNAJAT..

sisakan separoh malam lagi…untukku..
mengatur posisi bintang…menjahit awan…
kita butuh perlindungan…..kita juga butuh waktu…..
betapa embun memupuri wajahku…membentuk sketsa….
Semuanya justru membuatku meradang…..
Bulan yang tak pernah terlihat cantik….mengajakku mesum…
Aku curiga….kita hanya butuh perlindungan…..
……….bisakah kau sisakan separoh malam lagi…..
karena kita butuh waktu……biar takdir besok kubuatkan konsep…
biar aku bisa bercinta dengan TUHAN…………..

aroelzein@yahoo.com
………………………………………………………………………….senin29122003…..

NAFSU

nikmati saja keringatmu…
dan jangan menabuh genderang.. seperti tangisan malam yang diperkosa
buat apa..??? sepi adalah milik sepi…sunyi pengantin sunyi…
jangan merasa perkasa.. kutukan matahari takkan berpihak padamu..
kau bukan mahameru….maaf, ini bukan doktrin..!!!
tapi mengaca lah pada rasa laparmu yang tak tuntas
atau pada angin dingin yang menggigit….
Tak puaskah..???
Sudahlah, kemasi saja mimpi-mimpi mu…bernaung di bayanganku
Tentu lebih nyaman…….
Aku dan sisa-sisa harimu…aku dan sepinggan kenyataan….
Pasti lebih berarti bagimu………bila kau mau menikmati aroma keringatmu….

…………………………………………………………martapura31122003……………………









MUHASABAH

malam ini, malam terakhir 2003
terlalu banyak dosa yang aku lakukan di tahun ini..
beruntung usia masih mengizinkan aku untuk bernapas
TUHAN.. bolehkah aku menangis… bolehkah aku meratap…
Sementara aku telah begitu jauh darimu…
Akankah ENGKAU tersenyum padaku.. padahal sekian waktu terlewati
Aku justeru "memusuhi"MU…
TUHAN… aku rindu…. Aku ingin seperti dulu….
Bukan berarti menyesali takdirMU..
Tapi.. salahkah bila aku mencoba memperbaiki hubungan denganMU
TUHAN.. aku bingung…semuanya berjalan begitu saja..
Siapa sih yang tak ingin dekat denganMU…
Hati yang mana ingin berselimut maksiat…
ENGKAU tentu lebih tahu.. betapa aku mengharapkanMU……..
……………………………………………………………………………………rabu311203…………………………


SADAR

perlukah kita menggali kubur kita sendiri…
sementara senjang menancap kuat
di ranah kita…di punggung bumi
pesimis..?? terserahlah…..
bahkan pada napasku aku masih ragu
betapa kita sering kalah oleh debu…
betapa kita sering kita kuyup…oleh keringat kita sendiri
seingatku kau masih punya kamar tidur
kau juga memiliki boneka2 lucu
cermin…dan koleksi buku
yang selalu siap membuatmu merasa bodoh
sungguh aku takut pada bayanganku
bahkan…aku sering curiga pada pandangan mataku
letih sudah aku menjilat sinar matahari
lihat….. betapa kurusnya kita
betapa dekilnya kita
mengapa tidak kita biarkan hujan meleburkan jejak2kita
dan musim mengeroposkan angan kita
tak perlu kiranya kita menggali kubur….
Untuk diri kita sendiri………….

………………………………………………………………..sabtu030104…………………

TENTANG BUNDA

Wajah berhijab hitam itu bukanlah sketsa..
Dan tubuhnya yang berselimut debu sangatlah wangi…
Biarkan dia menangisiku….
Biarkan dia sendiri
Wajah berhijab hitam itu tak pernah arogan
Dan hatinya yang sebening cermin
Biarkan dia menepi…. Biarkan dia hening
Kasihnya tak mungkin tuntas….aku yakin itu
Sayangnya tak akan entas….aku rasakan itu
Karena antara aku dan dia sebegitu dekatnya
Karena wajah berhijab hitam itu pernah melindungi aku dirahimnya

…………………………………………………………………………..170104…………


AKU DAN AYAHKU

sudah semestinyalah aku tetap disini….
Wajarlah bila tak kudengar suara-suara……tak ku nampak berbagai rupa
Beri izin air mataku membasuh tangannya….
Tangannya yang selalu berkeringat
Tangannya yang selalu siap
Sudah semestinyalah aku dan dia disini….
Dia yang pasung kemaren… bagiku
Dia yang memburu esok… untukku
Dia yang pertama kali melantunkan adzan di telingaku
Sudah semestinyalah aku bersamanya…… disini

…………………………………………………………………………….170104………




SISA DUKA DARI KARBALABila yang haus itu tenggorokanku....sabar mungkin aku bisaBila darah yang mengalir itu dari leherku......tersenyum mungkin aku mampu
Tapi....yang kehausan itu tenggorokanmu...wahai Imam
Tapi....darah yang mengalir itu dari lehermu....ya Imam
Tak terbayangkah wajah sejuk sang Rasul dimata mereka....
Ataukah hidung mereka telah tertutup duniawi..
Sehingga aroma jasad sucimu tak mereka hirup
Sehingga nafas surgamu tak mereka rasakan
Aku tak berani mengatakan mereka kafir
Aku tak mampu mencap mereka.....
Yang aku tahu Rasul begitu mencintaimu...begitu menyayangimu..
Yang aku tahu hari ini mereka memotong lehermu...wahai Imam
Dan mereka mengaku mencintai Rasul....... kakekmu ya Imam
Entah.........

by : aroelzein@yahoo.com

....................................................................


MALAM

Senja yang tak kunjung tibaSungguh.. lelah aku.. letih aku
Kenapa hari tak merambat...??
Kenapa....??
Apakah malam sudah terlalu sombong
Dan punggungku harus terkelupas
Hey, senja cepatlah datang..!!
Aku ingin mimpi
Aku ingin...
Jangan tunggu kaki dan tanganku berontak
Kalau tidak… akan kuruntuh semua kasta
Akan ku bakar seluruh istana… karena…
Tanpa malam terang justeru kelam
Tanpa malam terang justeru seramKarenanya… aku butuh malam untuk tenang

………………………………………………………………………………………………


GN-RHL

Rehabilitasi…..???
Rehabilitasi apa…
Rehabilitasi isi kantong bapak-bapak parlente itu
Rehabilitasi tembakau anak muda sok aktivis itu
Boro-boro mikirin hutan dan lahan di gedung
Wong dia bikin gedung hasil babat hutan kok

Dana rehabilitasi…??
Dana dari mana…
Dana dari rekening om-om bersedan itu
Dana dari tante-tante berkebaya itu
Jangan-jangan dana dari duit nenek gue
Yang tercecer sewaktu beli vetsin

………………………………………………………………………………………………





SUKMA

Dia bertanya pada pahatan takdir
Menggali jawaban bersama lentera musim
Apakah ada yang berjubah
Apakah yang ada hanya compang dan camping
Sepertinya dia berusaha melukis
Sayang…… dia tak punya kanvas

Kucoba mengajaknya tengadah
Sebentar…. Menunduk… sebentar
Ada langit dan gumpalan awan
Ada bumi berlapis rumput-rumput

Dia tertawa… dia teriak
Dia terisak… dia membisu
Jangan salahkan dia
Dan jangan salahkan aku
Kami hanya berusaha membuat garis vertikal
Dan horisontal….

……………………………………………………………………akhir january2004


KEMAREN, BESOK, DAN HARI INI

Ada binar-binar harapan
Sesaat sebelum aku menepis nuraniku
Bersama secuil ego
Hati yang rapuh
Jiwa yang kekanak-kanakan

Kenapa harus ada sesal..??
Kenapa…..

Ada sedikit keteguhan
Sedetik prakuasa nafsu
Bergandeng sisi kemanusiaanku
Manja
Merasa berkuasa

Tak mungkin kita kembali…!!
Tak mungkin

Ada baiknya kita merenung
Ada benarnya kita melihat
Dan tentang esok….. kita belum dapat kepastian

……………………………………………………………………martapura senin020204


SULUK

Ada yang berkata…. KAU ada
Kucari-cari ENGKAU
Di lembah… di gurun
Di padang… di kota dan dusun
Mencari……. Terus mencari-cari

Ada yang berbisik… KAU tidak bertempat
Aku mulai kebingungan
Tapi aku harus kuat
Aku mesti teruskan
Pencarian tak mungkin usai
Pencarian tak akan selesai

KAU dan misteriMU
…… entah menyelubungiMU
…… entah menutup mataku
KAU dan rahasiaMU
…… entah kesengajaanMU
…… entah kejahilanku

Ada yang ku dengar
" AKU takkan pernah bisa kau temukan
dan kau tak pernah mencari aku
kau justeru mencari dirimu sendiri "
Aku merasa dihempaskan

Aku berlari…. Aku berjalan
Aku terjatuh…. Aku bangkit

Aku merasa ada yang hilang
Hilang arah…… hilang tujuan
Semuanya semakin senyap
Semuanya semakin lenyap
Perlahan….. ragaku menyusut
Sukmaku menghanyut

" Teruskan dan jangan hentikan "
Seperti meniupkan semangatku
Padahal….. aku semakin kehilangan
Hilang asa…… hilang rasa
Tangis…. Tawa
Susah…. Senang
Seolah sengaja dilenyapkan
Apakah aku semakin terisolasi
Atau justru semakin bebas

Dititik akhir….. Ada yang kurasakan
Membujur jasad dan jiwaku
Berbisik ringan
Tanpa bahasa….. tanpa suara
" bukankah AKU begitu dekat……. Bahkan dari urat lehermu "
……………????

…………………………………………………………………………………..senin020204


WAJAH-WAJAH

Wajah-wajah kalah
Di pasar-pasar…. di sudut plasa
Di kampus-kampus….. di ruang perpustakaan

Wajah-wajah buas
Di kantor-kantor… di ruang ber ac
Di sampul majalah… di rubrik figur

Wajah-wajah lugu
Di sawah-sawah…. Di tengah rimba

Wajah-wajah lembut
Di heningnya malam
Di sejuknya air wudhu

………………………………………………………………………………………..020204

Read more...

About This Blog

  © Blogger templates The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP